Friday, July 13, 2018

BAB 5 PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN : PUSAT LABA DAN PUSAT INVESTASI


1. Pusat Laba
Kinerja yang diukur dari laba yang diperoleh (selisih pendapatan dan biaya).
Contoh :     Unit bisnis/divisi, karena bertanggungjawab atas revenu dan biaya dari departemen produksi.
Manfaat:
-         Kecepatan dalam pengambilan keputusan
-         Kualitas keputusan akan lebih baik
-         Tempat pelatihan manajer umum
-         Kesadaran laba dan peningkatan kinerja kompetitif

Kelemahan :
-   Hilangnya pengendalian (dari korporat) karena pendele-gasian      keputusan
-        Perselisihan (harga transfer)
-         Kompetisi antar divisi (untuk mendapatkan alokasi dana)
-         Laba jangka panjang diabaikan (lebih fokus pada laba jangka pendek)
-         Divisionalisasi yang mengakibatkan biaya tambahan dan duplikasi

Divisionalisasi  adalah ketika suatu organisasi diubah menjadi organisasi dimana setiap unit utama bertanggungjawab, baik atas produksi maupun pemasaran.

Pusat Laba Lainnya
· Unit Organisasi Fungsional, biasanya yang dijadikan pusat laba adalah unit produksi unit pemasaran (pusat laba semu), karena?
·   Aktivitas Pemasaran, membebankan biaya dari produksi yang terjual.
·   Manufaktur, mengakui harga jual produk dikurangi estimasi biaya pemasaran.
· Unit Pendukung dan Pelayanan, pembebanan biaya pelayanan yang diberikan sehingga pendapatan setara dengan pengeluaran.


Tujuan Pengukuran Prestasi Pusat Laba
1.   Untuk menentukan kontribusi sebuah pusat laba sebagai suatu kesatuan terhadap tujuan organisasi.
2.      Dasar untuk mengevaluasi kinerja manajer pusat laba.
3.   Motivasi manajer pusat laba dalam mengoperasikan unitnya agar konsisten dengan tujuan umum perusahaan.

Permasalahan Dalam Mengukur Kinerja Pusat Laba
1.   Alokasi Pendapatan Bersama : pembagian yang adil dari pendapatan yang didapat dari beberapa divisi berdasarkan kontribusi untuk mendapatkannya.
2.  Alokasi Biaya Bersama : penggunaan fasilitas yang sama oleh beberapa divisi dan pengalokasiannya harus wajar.
3.      Penentuan Harga Transfer :penentuan harga dari barang yang ditransfer antar divisi dalam sebuah perusahaan.
4.    Pemilihan Tolak Ukur Laba : berkaitan dengan metode yang digunakan dalam penentuan laba.

Metode Penentuan Laba
a.        Margin Kontribusi
Alasannya adalah beban tetap berada di luar kendali manajer sehingga perhatian manajer harus fokus pada usaha memaksimalkan margin kontribusi.
Cara menghitungnya :
Pendapatan                             xxx
HPPenj.                                   (xxx)
Biay. Variabel                         (xxx)
Margin Kontribusi    xxx


b.        Laba Langsung
Menggabungkan seluruh pengeluaran pusat laba, tidak menggabungkan unsur manfaat motivasi dan biaya-biaya kantor pusat.
Cara menghitungnya :

Margin Kontribusi                   xxx
Biaya Tetap                             (xxx)
Laba Langsung         xxx

c.        Laba yang Dapat Dikendalikan
Misalnya, layanan teknologi informasi.
Cara menghitungnya :

Laba Langsung                                               xxx
Biaya yang Dapat dikendalikan                      (xxx)
Laba yang Dapat Dikendalikan      xxx


d.       Laba Sebelum Pajak

Cara menghitungnya :

Laba yang Dapat Dikendalikan                      xxx
Alokasi Korporat Lainnya                              (xxx)
Laba Sebelum Pajak                         xxx



e.        Laba Bersih
Yaitu jumlah laba setelah pajak
Cara menghitungnya :
Laba Sebelum Pajak                                        xxx
Pajak                                                               (xxx)
Laba Bersih                                       xxx

 2. Pusat Investasi
Adalah pusat tanggungjawab yang prestasinya diukur atas dasar laba yang diperoleh dibandingkan dengan investasi yang digunakan.

·   Masalah Pusat Investasi
a.        Pengakuan Aktiva sebagai dasar investasi
Laba bukan dasar yang baik untuk pengendalian tanpa melihat aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba.
Contoh :   Laba 10 juta dengan investasi 20 juta lebih baik daripada laba 20 juta dengan investasi 100 juta.

b.        Pengukuran dan tolok ukur prestasi
Pengukuran prestasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana pusat investasi dapat menghasilkan hasil yang memuaskan bagi unit usaha dan perusahaan.

·   ROI (Return on Investment)
Yaitu Tingkat Pengembalian Asal Investasi

Kelebihan ROI
a.        Merupakan alat ukur yang komprehensif (menyeluruh) dalam segala hal yang mempengaruhi neraca atau L/R (Laporan Keuangan).
b.        Mudah dihitung dan dipahami.
c.        Merupakan dasar atau alat ukur yang umum digunakan.
d.       Dapat digunakan sebagai pembanding (karena digunakan juga oleh pesaing).

Kelemahan ROI
a.    Adanya keengganan unit bisnis untuk ekspansi jika investasi akan menurunkan ROI divisi, walaupun investasi tersebut akan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.
b.  Keputusan bisnis untuk meningkatkan ROI dapat menurunkan profit perusahaan (karena melakukan penjualan asset yang memiliki ROI di bawah standar).
c.       Fokus pada keuntungan jangka pendek.

·   EVA / RI (Residual Income)

EVA / RI = Laba Bersih – Biaya Modal
Biaya Modal  = Beban Modal x Modal yang Digunakan

Kelebihan EVA
a.    Mendorong manajer unit divisi untuk menerima usulan investasi yang menurut ROI tidak menguntungkan (sehingga tidak diterima) tetapi mengun-tungkan perusahaan secara keseluruhan.
b.      Seluruh unit bisnis memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan keun-tungan perusahaan.
c.     Memungkinkan penggunaan cost of capital (suku bunga) yang berbeda-beda untuk berbagai jenis aktiva.

Kelemahan EVA
a.        Menitik beratkan hasil jangka pendek tanpa memperhatikan keputusan jangka panjang.
b.        Menitik beratkan pada laba dan mengabaikan hubungan dengan karyawan.

No comments:

Post a Comment